- Pengenalan Kalimat Pasif Bahasa Inggris
- Struktur Kalimat Pasif Bahasa Inggris
- Penggunaan Kata Kerja Bantu dalam Kalimat Pasif
- Kalimat Pasif dengan Objek Tak Langsung
-
Kalimat Pasif dengan Kata Kerja “Get” dan “Have”
- Penggunaan “Get” dan “Have” dalam Kalimat Pasif
- Perbandingan “Get”, “Have”, dan “Be” dalam Kalimat Pasif
- Contoh Kalimat Pasif dengan “Get” dan “Have” dalam Berbagai Tense
- Perbedaan Nuansa Makna antara Kalimat Pasif dengan “Get”, “Have”, dan “Be”
- Ilustrasi Perbedaan Penggunaan “Get” dan “Have” dalam Kalimat Pasif
- Ringkasan Penutup: Kalimat Pasif Bahasa Inggris
Kalimat pasif bahasa Inggris, suatu konstruksi kalimat yang menempatkan objek sebagai subjek, seringkali menimbulkan kebingungan. Namun, pemahaman yang baik tentang fungsinya—dari penulisan formal hingga informal—sangat krusial. Artikel ini akan mengupas tuntas struktur, penggunaan, dan berbagai contoh kalimat pasif, membantu Anda menguasainya dengan mudah.
Dari perbedaan mendasar antara kalimat aktif dan pasif hingga penggunaan kata kerja bantu dan objek tak langsung, kita akan menjelajahi setiap aspek kalimat pasif. Dengan contoh-contoh yang jelas dan tabel perbandingan, Anda akan mampu membedakan dan membentuk kalimat pasif dengan tepat, meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris Anda.
Pengenalan Kalimat Pasif Bahasa Inggris
Kalimat pasif dalam Bahasa Inggris merupakan konstruksi kalimat yang menempatkan objek kalimat aktif sebagai subjek. Perbedaan mendasar antara kalimat aktif dan pasif terletak pada penekanannya. Kalimat aktif menekankan pelaku aksi, sementara kalimat pasif menekankan aksi atau kejadian itu sendiri. Pemahaman perbedaan ini penting untuk memilih konstruksi kalimat yang tepat dalam berbagai konteks penulisan.
Perbedaan Kalimat Aktif dan Pasif
Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai perbedaan kalimat aktif dan pasif, beserta contoh dan terjemahannya ke dalam Bahasa Indonesia. Penggunaan kalimat pasif seringkali dipengaruhi oleh konteks formalitas dan tujuan penulisan.
Contoh Kalimat Aktif dan Pasif
Sebagai ilustrasi, perhatikan contoh-contoh berikut ini yang membandingkan kalimat aktif dan pasif, beserta terjemahannya:
- Kalimat Aktif: The dog chased the ball. (Anjing itu mengejar bola.)
- Kalimat Pasif: The ball was chased by the dog. (Bola itu dikejar oleh anjing.)
- Kalimat Aktif: She wrote the letter. (Dia menulis surat itu.)
- Kalimat Pasif: The letter was written by her. (Surat itu ditulis olehnya.)
Perhatikan bahwa dalam kalimat pasif, subjek menjadi objek dari aksi dan kata kerja dibantu oleh bentuk
-to be* dan
-past participle*.
Fungsi Kalimat Pasif dalam Penulisan Formal dan Informal
Penggunaan kalimat pasif lebih sering ditemukan dalam penulisan formal. Dalam konteks formal, seperti laporan ilmiah atau makalah akademis, kalimat pasif sering digunakan untuk memberikan kesan objektif dan mengurangi penekanan pada pelaku aksi. Sebaliknya, dalam penulisan informal, kalimat aktif lebih umum digunakan karena lebih langsung dan mudah dipahami.
Situasi yang Memerlukan Kalimat Pasif
Kalimat pasif lebih tepat digunakan ketika pelaku aksi tidak diketahui, tidak penting, atau ingin dihilangkan. Situasi ini sering terjadi dalam laporan berita, laporan ilmiah, atau ketika ingin menghindari penentuan tanggung jawab.
Tabel Perbandingan Kalimat Aktif dan Pasif
Tabel berikut ini memberikan perbandingan lebih lanjut antara kalimat aktif dan pasif dengan lima contoh:
No. | Kalimat Aktif | Kalimat Pasif | Keterangan |
---|---|---|---|
1 | The chef prepared the meal. | The meal was prepared by the chef. | Pelaku aksi (chef) diketahui. |
2 | Someone stole my car. | My car was stolen. | Pelaku aksi tidak diketahui. |
3 | They built the house. | The house was built. | Pelaku aksi tidak penting. |
4 | The committee approved the proposal. | The proposal was approved by the committee. | Penekanan pada proposal. |
5 | A famous artist painted this masterpiece. | This masterpiece was painted by a famous artist. | Penekanan pada karya seni. |
Struktur Kalimat Pasif Bahasa Inggris
Kalimat pasif dalam Bahasa Inggris merupakan struktur kalimat di mana subjek menerima aksi, bukan melakukan aksi. Berbeda dengan kalimat aktif, kalimat pasif menekankan pada objek yang menerima tindakan. Pemahaman struktur kalimat pasif sangat penting untuk memperkaya kemampuan berbahasa Inggris, baik lisan maupun tulisan.
Struktur Dasar Kalimat Pasif
Struktur dasar kalimat pasif terdiri dari kata kerja bantu “to be” yang disesuaikan dengan tense (waktu) kalimat, diikuti oleh past participle (partisipel lampau) dari kata kerja utama, dan akhirnya subjek kalimat. Rumus umumnya adalah: Subjek + to be (bentuk sesuai tense) + Past Participle + (by + Objek)
. Objek yang berada di akhir kalimat dapat dihilangkan jika tidak penting.
Contoh Kalimat Pasif Berbagai Tense
Berikut beberapa contoh kalimat pasif dalam berbagai tense untuk memperjelas pemahaman:
- Present Simple: The car is washed every week. (Mobil dicuci setiap minggu.)
- Past Simple: The letter was written yesterday. (Surat itu ditulis kemarin.)
- Present Perfect: The work has been completed. (Kerja itu telah selesai.)
- Past Perfect: The house had been painted before we moved in. (Rumah itu telah dicat sebelum kami pindah.)
- Future Simple: The project will be finished next month. (Proyek itu akan selesai bulan depan.)
Contoh Kalimat Pasif dengan Berbagai Jenis Kata Kerja, Kalimat pasif bahasa inggris
Penggunaan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan objek) dan intransitif (kata kerja yang tidak membutuhkan objek) dalam kalimat pasif sedikit berbeda. Kata kerja intransitif tidak dapat membentuk kalimat pasif.
- Transitive Verb: The cake was baked by my mother. (Kue itu dipanggang oleh ibuku.)
- Intransitive Verb: The sun rose. (Matahari terbit.)
-(Kalimat ini tidak dapat diubah ke kalimat pasif)*
Penggunaan Kata Ganti Objek dalam Kalimat Pasif
Kata ganti objek (object pronoun) seperti him, her, them, it, me, us dapat digunakan dalam kalimat pasif. Posisi kata ganti objek akan berada di akhir kalimat setelah past participle, atau dihilangkan jika konteksnya jelas.
- He saw me. → I was seen by him. (Dia melihatku. → Aku dilihat olehnya.)
- They helped her. → She was helped by them. (Mereka membantunya. → Dia dibantu oleh mereka.)
Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Kalimat Pasif dan Sebaliknya
Mengubah kalimat aktif menjadi pasif dan sebaliknya memerlukan pemahaman yang baik tentang struktur kalimat. Berikut beberapa contoh:
- Aktif: The dog chased the cat. (Anjing mengejar kucing.)
Pasif: The cat was chased by the dog. (Kucing itu dikejar oleh anjing.)
- Aktif: She is reading a book. (Dia sedang membaca buku.)
Pasif: A book is being read by her. (Buku sedang dibaca olehnya.)
- Aktif: They have finished the project. (Mereka telah menyelesaikan proyek.)
Pasif: The project has been finished by them. (Proyek telah diselesaikan oleh mereka.)
- Aktif: John will write a letter. (John akan menulis surat.)
Pasif: A letter will be written by John. (Surat akan ditulis oleh John.)
- Aktif: The chef prepared the delicious meal. (Koki menyiapkan makanan yang lezat.)
Pasif: The delicious meal was prepared by the chef. (Makanan yang lezat disiapkan oleh koki.)
Penggunaan Kata Kerja Bantu dalam Kalimat Pasif
Kalimat pasif dalam Bahasa Inggris dibentuk dengan menggunakan kata kerja bantu “to be” diikuti oleh past participle dari kata kerja utama. Pemahaman tentang berbagai bentuk “to be” dan penggunaannya dalam berbagai
-tense* sangat krusial untuk membangun kalimat pasif yang benar secara gramatikal. Pemilihan bentuk “to be” bergantung pada subjek dan
-tense* kalimat, dan pemahaman ini akan dijabarkan lebih lanjut di bawah ini.
Bentuk Kata Kerja Bantu “To Be” dalam Kalimat Pasif Berbagai Tense
Kata kerja bantu “to be” berubah bentuknya sesuai dengan
-tense* kalimat. Berikut beberapa contoh penggunaan “to be” dalam kalimat pasif untuk berbagai
-tense*:
- Simple Present: The cake is baked by my mother. (Kue itu dipanggang oleh ibuku.)
- Simple Past: The letter was written yesterday. (Surat itu ditulis kemarin.)
- Present Perfect: The project has been completed. (Proyek itu telah selesai.)
- Past Perfect: The work had been finished before he arrived. (Pekerjaan itu telah selesai sebelum dia tiba.)
- Future Simple: The house will be painted next week. (Rumah itu akan dicat minggu depan.)
- Future Perfect: The report will have been submitted by Friday. (Laporan itu akan telah diserahkan pada hari Jumat.)
Pengaruh Subjek dan Tense terhadap Pemilihan Kata Kerja Bantu “To Be”
Pemilihan bentuk kata kerja bantu “to be” sangat bergantung pada subjek (siapa atau apa yang dikenai tindakan) dan
-tense* (waktu kejadian). Subjek menentukan bentuk kata kerja “to be” yang tepat (misalnya, “is” untuk subjek tunggal, “are” untuk subjek jamak pada
-present tense*). Sementara itu,
-tense* menentukan bentuk
-past participle* dan bentuk “to be” yang sesuai (misalnya, “was/were” untuk
-simple past*, “has/have been” untuk
-present perfect*).
Contoh Kalimat Pasif dengan Kata Kerja Modal
Kata kerja modal seperti “can,” “could,” “should,” “may,” “might,” “must,” dan “will” dapat digunakan dalam kalimat pasif. Kata kerja modal diletakkan sebelum “to be,” diikuti oleh
-past participle* kata kerja utama.
- The problem can be solved easily. (Masalah itu dapat diselesaikan dengan mudah.)
- The task should be completed by tomorrow. (Tugas itu harus diselesaikan besok.)
- The news might be announced later. (Berita itu mungkin diumumkan nanti.)
Contoh Kalimat Pasif dengan Kata Kerja Bantu “To Have” dan “To Get”
Selain “to be,” kata kerja bantu “to have” dan “to get” juga dapat digunakan dalam kalimat pasif, meskipun kurang umum dibandingkan dengan “to be”. “To have” sering digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu telah dilakukan oleh seseorang atau sesuatu untuk subjek, sementara “to get” sering digunakan dalam konteks yang lebih informal.
- The car had its tires changed. (Mobil itu bannya telah diganti.)
- I got my hair cut yesterday. (Saya potong rambut kemarin.)
Penggunaan Kata Kerja Bantu dalam Kalimat Pasif
Penggunaan kata kerja bantu dalam kalimat pasif merupakan kunci untuk membangun kalimat yang gramatikal dan akurat. Pemilihan kata kerja bantu, terutama “to be,” bergantung pada
-tense* kalimat dan bentuk subjek. Bentuk “to be” yang tepat harus dipilih agar sesuai dengan subjek dan
-tense*. Selain “to be,” kata kerja bantu seperti “to have” dan “to get” juga dapat digunakan, meskipun dalam konteks yang lebih spesifik.
Contohnya, “The house was painted” (Rumah itu dicat) menggunakan “was” (bentuk
-simple past* dari “to be”), sedangkan “The report has been submitted” (Laporan itu telah diserahkan) menggunakan “has been” (bentuk
-present perfect* dari “to be”). Penggunaan kata kerja modal seperti “can,” “could,” “should” dll. juga memungkinkan dalam kalimat pasif, seperti “The task should be completed” (Tugas itu harus diselesaikan).
Kalimat Pasif dengan Objek Tak Langsung
Kalimat pasif, sebagaimana kita ketahui, menekankan aksi yang dilakukan daripada pelaku aksi itu sendiri. Namun, bagaimana jika dalam kalimat tersebut terdapat dua objek: objek langsung (yang menerima aksi secara langsung) dan objek tak langsung (yang menerima manfaat atau dampak dari aksi tersebut)? Pembentukan kalimat pasif dalam kasus ini sedikit lebih kompleks dan membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur kalimat.
Pada dasarnya, pembentukan kalimat pasif dengan objek langsung dan tak langsung melibatkan pergeseran posisi objek-objek tersebut dan penambahan bentuk “tobe” + past participle pada kata kerja utama. Proses ini sedikit berbeda dibandingkan dengan pembentukan kalimat pasif yang hanya melibatkan objek langsung.
Contoh Kalimat Pasif dengan Objek Langsung dan Tak Langsung
Mari kita perhatikan beberapa contoh untuk memperjelas konsep ini. Perhatikan bagaimana perubahan posisi objek langsung dan objek tak langsung mempengaruhi struktur kalimat pasif. Sebagai contoh, kalimat aktif “Ibu memberikan Ani sebuah buku” memiliki objek langsung “sebuah buku” dan objek tak langsung “Ani”. Dalam kalimat pasif, kita bisa membentuknya menjadi “Ani diberikan sebuah buku oleh Ibu” atau “Sebuah buku diberikan kepada Ani oleh Ibu”.
Perhatikan bahwa objek tak langsung “Ani” menjadi subjek dalam kalimat pasif pertama, sedangkan objek langsung “sebuah buku” menjadi subjek dalam kalimat pasif kedua. Pemilihan mana yang digunakan bergantung pada konteks dan penekanan yang ingin disampaikan.
- Kalimat Aktif: Ayah membelikan adiknya sebuah sepeda.
- Kalimat Pasif 1: Adiknya dibelikan sebuah sepeda oleh Ayah.
- Kalimat Pasif 2: Sebuah sepeda dibelikan untuk adiknya oleh Ayah.
Contoh-contoh di atas menunjukkan fleksibilitas dalam membentuk kalimat pasif dengan objek langsung dan tak langsung. Perhatikan bagaimana objek tak langsung dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif, atau objek langsung tetap sebagai subjek, dengan penggunaan preposisi “untuk” atau “kepada”.
Perbandingan Struktur Kalimat Aktif dan Pasif
Kalimat Aktif | Kalimat Pasif |
---|---|
Ibu memberikan Ani sebuah hadiah. | Ani diberikan sebuah hadiah oleh Ibu. / Sebuah hadiah diberikan kepada Ani oleh Ibu. |
Guru menjelaskan pelajaran kepada siswa. | Siswa dijelaskan pelajaran oleh guru. / Pelajaran dijelaskan kepada siswa oleh guru. |
Mereka mengirimkan surat kepada temannya. | Temannya dikirimkan surat oleh mereka. / Surat dikirimkan kepada temannya oleh mereka. |
Tabel di atas secara jelas membandingkan struktur kalimat aktif dan pasif dengan objek langsung dan tak langsung. Perhatikan bagaimana perubahan posisi objek dan penggunaan kata kerja bantu “tobe” dan past participle. Perhatikan juga bagaimana penggunaan preposisi “kepada” atau “untuk” dapat mempengaruhi arti dan penekanan kalimat.
Pengaruh Perubahan Posisi Objek Langsung dan Tak Langsung
Perubahan posisi objek langsung dan tak langsung secara signifikan mengubah fokus kalimat. Jika objek tak langsung menjadi subjek kalimat pasif, maka perhatian tertuju pada penerima manfaat dari aksi tersebut. Sebaliknya, jika objek langsung menjadi subjek, maka perhatian tertuju pada objek yang menerima aksi secara langsung. Pemilihan struktur kalimat pasif yang tepat sangat penting untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan tepat.
Penggunaan objek tak langsung dalam kalimat pasif memberikan fleksibilitas dalam menyusun kalimat dan menekankan aspek tertentu dari tindakan. Pilihan untuk menjadikan objek tak langsung atau objek langsung sebagai subjek kalimat pasif bergantung pada konteks dan maksud penulis. Pemahaman yang baik tentang struktur kalimat dan fungsi masing-masing objek sangat penting untuk menggunakan kalimat pasif dengan objek tak langsung secara efektif dan tepat.
Kalimat Pasif dengan Kata Kerja “Get” dan “Have”
Penggunaan kalimat pasif dalam Bahasa Inggris seringkali melibatkan kata kerja “to be”. Namun, kata kerja “get” dan “have” juga dapat digunakan untuk membentuk kalimat pasif, meskipun dengan nuansa makna yang sedikit berbeda. Pemahaman perbedaan penggunaan ketiga kata kerja ini penting untuk menyampaikan pesan dengan tepat dan efektif.
Penggunaan “Get” dan “Have” dalam Kalimat Pasif
Kata kerja “get” dan “have” membentuk kalimat pasif dengan cara yang sedikit berbeda dari “be”. “Get” menunjukkan suatu proses yang terjadi secara tiba-tiba atau tidak terduga, seringkali dengan implikasi adanya tindakan atau kejadian eksternal yang menyebabkan perubahan keadaan. Sementara “have” menunjukkan bahwa seseorang menyebabkan sesuatu terjadi, seringkali dengan implikasi pekerjaan yang didelegasikan kepada orang lain.
Kedua kata kerja ini biasanya digunakan dalam konteks informal dibandingkan dengan “be”.
Perbandingan “Get”, “Have”, dan “Be” dalam Kalimat Pasif
Perbedaan utama terletak pada nuansa dan konteks. “Be” merupakan pilihan yang paling umum dan netral, sedangkan “get” menekankan proses atau kejadian yang tiba-tiba, dan “have” menekankan tindakan yang didelegasikan atau dilakukan atas nama seseorang. Perhatikan contoh berikut:
- Be: The window was broken by the storm. (Jendela dipecahkan oleh badai.)
– Pernyataan netral tentang apa yang terjadi. - Get: The window got broken during the storm. (Jendela pecah selama badai.)
– Menekankan kejadian tiba-tiba dan prosesnya. - Have: I had the window repaired. (Saya menyuruh jendela diperbaiki.)
– Menekankan tindakan yang didelegasikan.
Contoh Kalimat Pasif dengan “Get” dan “Have” dalam Berbagai Tense
Tense | “Get” Pasif | “Have” Pasif |
---|---|---|
Present Simple | The car gets cleaned every week. | I have my car cleaned every week. |
Past Simple | The problem got solved quickly. | She had her hair cut yesterday. |
Present Perfect | The house has gotten painted. | They have had their garden redesigned. |
Future Simple | The report will get finished tomorrow. | He will have his car fixed next week. |
Perbedaan Nuansa Makna antara Kalimat Pasif dengan “Get”, “Have”, dan “Be”
Nuansa makna yang berbeda muncul dari pilihan kata kerja bantu. “Be” bersifat netral dan objektif, sedangkan “get” lebih informal dan menekankan proses yang terjadi secara tiba-tiba atau tidak terduga. “Have” menunjukkan tindakan yang didelegasikan kepada orang lain, menunjukkan kepemilikan atas tindakan tersebut.
Ilustrasi Perbedaan Penggunaan “Get” dan “Have” dalam Kalimat Pasif
Bayangkan sebuah mobil yang mengalami kecelakaan. Kalimat “The car was damaged in the accident” (Mobil rusak dalam kecelakaan) menggunakan “be” dan memberikan deskripsi netral tentang kerusakan. Kalimat “The car got damaged in the accident” (Mobil menjadi rusak dalam kecelakaan) menggunakan “get” dan menekankan proses kerusakan yang terjadi secara tiba-tiba. Sementara itu, kalimat “The owner had the car repaired” (Pemilik menyuruh mobil diperbaiki) menggunakan “have” dan menekankan tindakan perbaikan yang didelegasikan oleh pemilik mobil kepada pihak lain.
Ringkasan Penutup: Kalimat Pasif Bahasa Inggris
Memahami kalimat pasif bahasa Inggris bukan hanya tentang tata bahasa, tetapi juga tentang mengekspresikan ide dengan cara yang lebih tepat dan efektif. Dengan mengetahui kapan dan bagaimana menggunakannya, Anda dapat menghasilkan tulisan yang lebih variatif dan menarik. Semoga panduan ini memberikan pemahaman yang komprehensif dan membantu Anda menguasai konstruksi kalimat ini dengan percaya diri.