-
Format Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang: Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Jurnal 2 Pengarang
- Contoh Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang Menggunakan Sistem Chicago
- Contoh Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang Menggunakan Sistem MLA
- Contoh Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang Menggunakan Sistem APA
- Perbandingan Sistem Referensi Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang
- Contoh Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang dengan Nama Depan dan Nama Belakang yang Sama
- Elemen Penting dalam Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang
-
Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dengan Lebih dari Dua Pengarang
- Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dengan Tiga atau Lebih Pengarang
- Contoh Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dengan Tiga dan Lima Pengarang (Sistem APA)
- Perbandingan Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dengan Dua Pengarang dan Lebih dari Dua Pengarang
- Tabel Perbandingan Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Berdasarkan Jumlah Pengarang
- Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dengan Editor atau Penyunting
- Menangani Informasi yang Tidak Lengkap
- Penggunaan Alat Bantu Penulisan Daftar Pustaka
- Penutupan
Cara menulis daftar pustaka dari jurnal 2 pengarang merupakan keterampilan penting bagi akademisi dan peneliti. Mencantumkan referensi dengan benar menunjukkan integritas akademis dan menghindari plagiarisme. Panduan ini akan membahas berbagai sistem penulisan referensi, seperti Chicago, MLA, dan APA, serta memberikan contoh praktis untuk memudahkan pemahaman.
Penulisan daftar pustaka yang akurat dan konsisten sangat penting dalam karya ilmiah. Artikel ini akan menjelaskan secara detail elemen-elemen penting yang harus ada dalam daftar pustaka jurnal dua pengarang, menunjukkan perbedaan dan persamaan antar sistem referensi, serta memberikan tips untuk menangani informasi yang tidak lengkap. Dengan memahami panduan ini, diharapkan pembaca dapat dengan mudah dan benar menulis daftar pustaka untuk jurnal dengan dua pengarang.
Format Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang: Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Jurnal 2 Pengarang
Menulis daftar pustaka yang benar sangat penting untuk menghindari plagiarisme dan memberikan kredit yang layak kepada sumber informasi yang digunakan. Penulisan daftar pustaka untuk jurnal dengan dua pengarang sedikit berbeda tergantung sistem referensi yang digunakan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa sistem referensi umum dan contoh penerapannya.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang Menggunakan Sistem Chicago
Sistem Chicago menekankan pada penulisan yang lengkap dan detail. Penulisan nama pengarang dibalik, diikuti tahun terbit, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, dan halaman. Berikut contohnya:
Smith, John, dan Jane Doe. “Judul Artikel.” Nama Jurnal 10, no. 2 (2023): 123-45.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang Menggunakan Sistem MLA
Sistem MLA lebih ringkas dibandingkan Chicago. Penulisan nama pengarang diurutkan secara normal, diikuti tahun terbit, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, dan halaman. Perhatikan penggunaan huruf miring untuk judul jurnal.
John Smith dan Jane Doe. “Judul Artikel.” Nama Jurnal, vol. 10, no. 2, 2023, pp. 123-45.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang Menggunakan Sistem APA
Sistem APA juga relatif ringkas. Penulisan nama pengarang diurutkan secara normal, diikuti tahun terbit dalam kurung, judul artikel, nama jurnal (huruf miring), volume, nomor, dan halaman. Perhatikan penggunaan ampersand (&) untuk menghubungkan nama pengarang.
Smith, J., & Doe, J. (2023). Judul Artikel. Nama Jurnal, 10(2), 123-145.
Perbandingan Sistem Referensi Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang
Tabel berikut membandingkan dan mengkontraskan ketiga sistem referensi di atas. Perbedaan utama terletak pada urutan penulisan nama pengarang, penggunaan tanda baca, dan format penulisan tahun terbit serta halaman.
Sistem Referensi | Nama Pengarang | Tahun Terbit | Perbedaan dengan Sistem Lain |
---|---|---|---|
Chicago | Nama Belakang, Nama Depan | (Tahun): | Penulisan nama pengarang terbalik, penggunaan titik dan koma yang lebih banyak. |
MLA | Nama Depan Nama Belakang | (Tahun), | Penulisan nama pengarang normal, lebih ringkas dari Chicago, penggunaan “pp.” untuk halaman. |
APA | Nama Depan Inisial., & Nama Depan Inisial. | (Tahun) | Penulisan nama pengarang ringkas dengan inisial, penggunaan ampersand (&), format tahun dalam kurung. |
Contoh Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang dengan Nama Depan dan Nama Belakang yang Sama
Jika terdapat dua pengarang dengan nama depan dan nama belakang yang sama, perlu ditambahkan inisial tengah atau informasi tambahan lainnya untuk membedakan keduanya. Berikut contohnya menggunakan sistem APA:
Smith, J. A., & Smith, J. B. (2023). Judul Artikel.
Nama Jurnal, 10(2), 123-145.
Elemen Penting dalam Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang
Menulis daftar pustaka yang akurat dan konsisten sangat penting dalam karya ilmiah. Daftar pustaka yang benar menunjukkan kredibilitas penulis dan memudahkan pembaca untuk melacak sumber informasi yang digunakan. Pada jurnal dengan dua pengarang, terdapat beberapa elemen penting yang harus diperhatikan agar daftar pustaka tersusun dengan baik, sesuai dengan gaya penulisan yang digunakan (misalnya, Chicago, MLA, atau APA).
Perbedaan utama terletak pada urutan penulisan elemen dan penggunaan tanda baca. Pemahaman yang tepat mengenai elemen-elemen ini akan mencegah kesalahan umum yang sering terjadi dalam penulisan daftar pustaka.
Elemen Penting dalam Daftar Pustaka Jurnal Dua Pengarang
Elemen-elemen penting yang harus disertakan dalam daftar pustaka jurnal dengan dua pengarang umumnya meliputi nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, judul jurnal, volume jurnal, nomor halaman, dan informasi penerbit (termasuk DOI jika tersedia untuk publikasi online). Urutan dan format penulisan elemen-elemen ini bervariasi tergantung pada sistem referensi yang digunakan.
Urutan Penulisan Elemen dalam Berbagai Sistem Referensi
Berikut ini adalah contoh urutan penulisan elemen dalam beberapa sistem referensi yang umum digunakan:
- Sistem Referensi APA: (Nama Pengarang 1 & Nama Pengarang 2, Tahun). Judul Artikel. Judul Jurnal, Volume(Nomor), halaman. DOI atau URL.
- Sistem Referensi MLA: Nama Pengarang 1 dan Nama Pengarang
2. “Judul Artikel.” Judul Jurnal, Volume, Nomor (Tahun): halaman-halaman. DOI atau URL. - Sistem Referensi Chicago (Catatan Kaki/Daftar Pustaka): Nama Pengarang 1 dan Nama Pengarang 2, “Judul Artikel,” Judul Jurnal Volume, no. Nomor (Tahun): halaman-halaman. DOI atau URL.
Perhatikan perbedaan penggunaan tanda baca, huruf kapital, dan italic pada setiap sistem referensi.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka yang Salah
Berikut contoh penulisan daftar pustaka yang salah dan penjelasan kesalahannya:
Penulisan Salah: Smith, J. dan Jones, A. (2023) Artikel Menarik. Jurnal Hebat, 10(2), 50-60.
Kesalahan: Penulisan tahun dalam kurung, tidak konsisten dengan aturan penulisan sistem referensi manapun. Juga, kurangnya informasi DOI atau URL jika artikel tersebut diakses secara online. Penulisan judul jurnal dan artikel seharusnya menggunakan italic.
Panduan Memastikan Keakuratan Informasi dalam Daftar Pustaka
- Verifikasi semua informasi dari sumber asli (jurnal online atau salinan cetak).
- Periksa penulisan nama pengarang, tahun terbit, judul artikel dan jurnal secara teliti.
- Pastikan nomor volume, nomor isu, dan rentang halaman akurat.
- Sertakan DOI atau URL jika artikel diakses secara online.
- Gunakan konsistensi gaya penulisan (APA, MLA, Chicago, dll.) secara konsisten di seluruh daftar pustaka.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dengan Dua Pengarang (Online)
Berikut contoh penulisan daftar pustaka jurnal dengan dua pengarang yang diterbitkan secara online, menggunakan sistem referensi APA:
Contoh Benar (APA): Doe, J., & Smith, A. (2024). Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Konsumen. Jurnal Ekonomi Digital, 6(1), 123-
145. https
//doi.org/10.1234/exampledoi
Contoh ini menunjukkan penulisan yang benar dengan semua elemen penting yang disertakan, termasuk DOI.
Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dengan Lebih dari Dua Pengarang
Menulis daftar pustaka untuk jurnal dengan lebih dari dua pengarang sedikit berbeda dibandingkan dengan jurnal yang hanya memiliki satu atau dua pengarang. Perbedaan ini terutama terletak pada bagaimana nama pengarang ditulis dan format penulisannya yang disesuaikan dengan sistem referensi yang digunakan, seperti APA, MLA, atau Chicago. Pemahaman yang baik tentang perbedaan ini penting untuk memastikan konsistensi dan akurasi dalam penulisan daftar pustaka.
Secara umum, sistem referensi memiliki aturan khusus untuk penulisan daftar pustaka jurnal dengan lebih dari dua pengarang. Aturan ini biasanya berkaitan dengan jumlah pengarang yang ditampilkan dan bagaimana cara mencantumkan pengarang selanjutnya setelah penulis pertama. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai penulisan daftar pustaka jurnal dengan lebih dari dua pengarang berdasarkan beberapa sistem referensi yang umum digunakan.
Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dengan Tiga atau Lebih Pengarang
Sistem referensi seperti APA, MLA, dan Chicago memiliki aturan berbeda dalam menulis daftar pustaka jurnal dengan lebih dari dua pengarang. Perbedaan utama terletak pada bagaimana nama-nama pengarang ditampilkan, terutama jika jumlah pengarangnya lebih dari enam. Pada umumnya, sistem APA dan MLA cenderung membatasi jumlah nama pengarang yang ditulis secara eksplisit, sementara sistem Chicago mungkin menampilkan semua nama pengarang.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dengan Tiga dan Lima Pengarang (Sistem APA)
Berikut contoh penulisan daftar pustaka jurnal dengan tiga dan lima pengarang menggunakan sistem referensi APA:
- Tiga Pengarang: Smith, J., Jones, A., & Brown, B. (2023). Judul Artikel. Judul Jurnal, Volume(Nomor), halaman-halaman.
- Lima Pengarang: Davis, M., Garcia, R., Lee, K., Wilson, T., & Zhang, Y. (2022). Judul Artikel. Judul Jurnal, Volume(Nomor), halaman-halaman.
Perhatikan bahwa dalam sistem APA, tanda ampersand (&) digunakan untuk memisahkan nama pengarang terakhir dengan pengarang sebelumnya. Jika jumlah pengarang lebih dari enam, hanya enam pengarang pertama yang ditulis diikuti dengan et al. (dan lain-lain).
Perbandingan Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dengan Dua Pengarang dan Lebih dari Dua Pengarang
Perbedaan utama antara penulisan daftar pustaka jurnal dengan dua pengarang dan lebih dari dua pengarang terletak pada penggunaan tanda koma dan ampersand (&). Pada jurnal dengan dua pengarang, nama pengarang dipisahkan dengan tanda koma dan “dan”. Sedangkan pada jurnal dengan lebih dari dua pengarang, nama pengarang dipisahkan dengan koma, dan ampersand (&) digunakan sebelum nama pengarang terakhir.
Tabel Perbandingan Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Berdasarkan Jumlah Pengarang
Tabel berikut merangkum perbedaan penulisan daftar pustaka jurnal berdasarkan jumlah pengarang, menggunakan contoh gaya penulisan APA:
Jumlah Pengarang | Contoh Penulisan (APA) |
---|---|
1 | Penulis, A. (Tahun). Judul Artikel. Judul Jurnal, Volume(Nomor), halaman-halaman. |
2 | Penulis, A., & Penulis, B. (Tahun). Judul Artikel. Judul Jurnal, Volume(Nomor), halaman-halaman. |
3 | Penulis, A., Penulis, B., & Penulis, C. (Tahun). Judul Artikel. Judul Jurnal, Volume(Nomor), halaman-halaman. |
Lebih dari 3 | Penulis, A., Penulis, B., Penulis, C., et al. (Tahun). Judul Artikel. Judul Jurnal, Volume(Nomor), halaman-halaman. |
Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dengan Editor atau Penyunting
Jika jurnal yang Anda rujuk memiliki editor atau penyunting, penulisan daftar pustaka akan sedikit berbeda. Nama editor atau penyunting akan ditulis setelah judul jurnal, diikuti dengan keterangan “Ed.” atau “Eds.” (untuk lebih dari satu editor). Contohnya:
- Smith, J. (2022). Judul Bab. Dalam A. Jones & B.
Brown (Eds.), Judul Buku (halaman-halaman). Penerbit.
Perlu diperhatikan bahwa format penulisan dapat sedikit bervariasi tergantung pada sistem referensi yang digunakan. Selalu periksa panduan gaya penulisan yang relevan untuk memastikan keakuratan penulisan daftar pustaka Anda.
Menangani Informasi yang Tidak Lengkap
Menulis daftar pustaka yang lengkap dan akurat adalah hal krusial dalam penulisan akademik. Namun, terkadang kita menghadapi kendala berupa informasi yang tidak lengkap atau bahkan hilang dari sumber jurnal yang kita gunakan. Situasi ini menuntut kita untuk tetap konsisten dalam penyusunan daftar pustaka, meskipun dengan beberapa catatan kaki yang menjelaskan ketidaklengkapan informasi tersebut.
Berikut ini beberapa langkah dan contoh penanganan informasi yang tidak lengkap saat menyusun daftar pustaka jurnal dengan dua pengarang.
Tahun Terbit Tidak Diketahui
Jika tahun terbit jurnal tidak diketahui, kita dapat menggantinya dengan tanda tanya (?) atau singkatan “t.t.” (tanpa tahun) di tempat tahun terbit seharusnya berada. Hal ini lebih baik daripada menghilangkan informasi tersebut sama sekali. Kejelasan tetap diutamakan, dan ketidaklengkapan dijelaskan melalui catatan kaki.
Contoh:
Penulis Pertama, Nama. & Penulis Kedua, Nama. (t.t.). Judul Artikel. Nama Jurnal, Volume( Nomor). 1
1 Tahun terbit tidak ditemukan dalam sumber.
Nama Penerbit Tidak Diketahui, Cara menulis daftar pustaka dari jurnal 2 pengarang
Mirip dengan tahun terbit, jika nama penerbit tidak diketahui, kita dapat menggunakan tanda tanya (?) atau singkatan “t.p.” (tanpa penerbit) di tempat nama penerbit seharusnya tercantum. Ketidaklengkapan ini juga perlu dijelaskan dalam catatan kaki untuk menjaga transparansi informasi.
Contoh:
Penulis Pertama, Nama. & Penulis Kedua, Nama. (Tahun). Judul Artikel. Nama Jurnal, Volume( Nomor). t.p. 2
2 Nama penerbit tidak ditemukan dalam sumber.
Langkah-langkah Mencari Informasi yang Hilang
Sebelum menyerah dan mencantumkan informasi yang tidak lengkap, ada beberapa langkah yang dapat kita coba untuk mencari informasi yang hilang:
- Periksa kembali sumber jurnal secara teliti. Terkadang informasi penting tersembunyi di bagian lain dari jurnal, seperti halaman judul atau halaman hak cipta.
- Cari informasi jurnal di situs web perpustakaan digital atau basis data jurnal online, seperti Google Scholar, JSTOR, atau ScienceDirect.
- Cari referensi jurnal tersebut di karya ilmiah lain yang mungkin mengutipnya. Daftar pustaka karya ilmiah lain dapat memberikan informasi yang lengkap.
- Hubungi perpustakaan universitas atau lembaga terkait untuk meminta bantuan dalam mencari informasi yang hilang.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dengan Informasi Tidak Lengkap
Berikut contoh penulisan daftar pustaka jurnal dengan informasi yang tidak lengkap, disertai catatan kaki:
Penulis Pertama, Nama. & Penulis Kedua, Nama. (?). Judul Artikel. Nama Jurnal, Volume( Nomor): Halaman. t.p. 3
3 Tahun terbit dan nama penerbit tidak ditemukan dalam sumber. Informasi halaman diperoleh dari [Sumber Alternatif, jika ada].
Penggunaan Alat Bantu Penulisan Daftar Pustaka
Menulis daftar pustaka, khususnya untuk jurnal dengan dua pengarang, dapat menjadi tugas yang melelahkan jika dilakukan secara manual. Kesalahan penulisan, ketidakkonsistenan format, dan waktu yang terbuang menjadi kendala umum. Untungnya, berbagai alat bantu atau perangkat lunak telah dikembangkan untuk mempermudah proses ini, meningkatkan efisiensi, dan meminimalisir kesalahan. Berikut ini akan dibahas beberapa alat bantu populer, kelebihan dan kekurangannya, serta perbandingan fitur-fitur utamanya.
Alat Bantu Penulisan Daftar Pustaka
Beberapa alat bantu populer yang dapat digunakan untuk membuat daftar pustaka antara lain Zotero, Mendeley, dan EndNote. Ketiga alat ini menawarkan fitur-fitur yang beragam, namun masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Kelebihan dan Kekurangan Alat Bantu Penulisan Daftar Pustaka
Perbandingan kelebihan dan kekurangan dari Zotero, Mendeley, dan EndNote akan memberikan gambaran yang lebih jelas bagi pembaca dalam memilih alat bantu yang sesuai dengan kebutuhannya. Perbedaan ini meliputi kemudahan penggunaan, fitur kolaborasi, dan integrasi dengan perangkat lunak pengolah kata.
Fitur | Zotero | Mendeley | EndNote |
---|---|---|---|
Kemudahan Penggunaan | Mudah digunakan, antarmuka intuitif | Cukup mudah, memerlukan sedikit waktu adaptasi | Kurang intuitif, memerlukan waktu belajar lebih lama |
Fitur Kolaborasi | Baik, memungkinkan berbagi pustaka dan sinkronisasi | Baik, menawarkan fitur kolaborasi yang kuat | Baik, tetapi mungkin memerlukan pengaturan tambahan |
Integrasi dengan Perangkat Lunak Pengolah Kata | Integrasi yang baik dengan berbagai perangkat lunak, termasuk Word dan LibreOffice | Integrasi yang baik dengan Microsoft Word | Integrasi yang kuat, tetapi mungkin memerlukan plugin tambahan |
Harga | Gratis | Gratis (versi dasar), berbayar (versi premium) | Berbayar |
Langkah-Langkah Menggunakan Zotero untuk Membuat Daftar Pustaka Jurnal dengan Dua Pengarang
Zotero dipilih sebagai contoh karena kemudahan penggunaannya dan ketersediaan versi gratis. Berikut langkah-langkahnya:
- Instal dan buka aplikasi Zotero.
- Cari jurnal yang dibutuhkan melalui fitur pencarian terintegrasi Zotero atau impor dari basis data seperti Google Scholar.
- Setelah menemukan jurnal yang tepat, klik tombol “Simpan” untuk menambahkannya ke pustaka Zotero. Zotero akan secara otomatis mengekstrak informasi bibliografi, termasuk nama pengarang.
- Verifikasi informasi bibliografi yang telah diekstrak untuk memastikan keakuratannya. Perbaiki jika diperlukan.
- Buka dokumen pengolah kata (misalnya, Microsoft Word). Pastikan plugin Zotero untuk Word telah terinstal.
- Klik ikon Zotero di toolbar Word. Pilih gaya sitasi yang diinginkan (misalnya, APA, MLA).
- Pilih jurnal dari pustaka Zotero dan sisipkan ke dalam dokumen. Zotero akan secara otomatis menghasilkan sitasi dan menambahkan entri ke daftar pustaka.
Antarmuka pengguna Zotero menampilkan jendela utama dengan daftar pustaka, panel pencarian, dan berbagai opsi pengaturan. Pengguna dapat dengan mudah mengelola, mengorganisir, dan menyisipkan entri bibliografi ke dalam dokumen mereka. (Deskripsi antarmuka pengguna Zotero: Jendela utama dengan tampilan daftar pustaka yang terorganisir, menu navigasi yang mudah dipahami, dan tombol-tombol yang jelas untuk menambahkan, mengedit, dan menghapus entri.)
Pentingnya Konsistensi dalam Penggunaan Alat Bantu Penulisan Daftar Pustaka
Konsistensi dalam penggunaan alat bantu penulisan daftar pustaka sangat penting untuk menjaga kualitas dan kredibilitas karya tulis ilmiah. Penggunaan alat bantu yang konsisten akan membantu menghindari kesalahan penulisan, memastikan keseragaman format sitasi, dan menghemat waktu dan usaha. Selain itu, konsistensi ini juga memudahkan proses revisi dan pembaruan daftar pustaka di kemudian hari.
Penutupan
Menguasai cara menulis daftar pustaka dari jurnal dua pengarang merupakan langkah krusial dalam proses penulisan karya ilmiah yang kredibel. Dengan memahami perbedaan dan persamaan antar sistem referensi (Chicago, MLA, dan APA), serta memperhatikan detail elemen penting, peneliti dapat memastikan akurasi dan konsistensi dalam penyusunan daftar pustaka. Semoga panduan ini bermanfaat dalam meningkatkan kualitas penulisan dan menghindari kesalahan umum dalam pencantuman referensi.