Table of contents: [Hide] [Show]

Perbandingan kinerja pasar Indonesia sebelum dan sesudah adanya tarif menjadi fokus utama dalam analisis ini. Bagaimana kondisi ekonomi, investasi, dan perdagangan di Indonesia sebelum diberlakukannya tarif? Bagaimana pula dampaknya terhadap pasar modal, valuta asing, dan komoditas setelah diterapkannya tarif? Kita akan mengungkap perbandingan tersebut, melihat faktor-faktor yang memengaruhinya, serta dampak pada sektor-sektor tertentu dalam ekonomi Indonesia.

Analisis ini akan membandingkan tren pertumbuhan ekonomi, tingkat investasi, dan perdagangan Indonesia pada periode sebelum dan sesudah adanya tarif. Data mengenai kinerja pasar modal, valuta asing, dan komoditas akan dianalisis secara mendalam. Perbandingan ini diharapkan memberikan gambaran komprehensif tentang dampak kebijakan tarif terhadap perekonomian Indonesia. Termasuk dampaknya pada sektor manufaktur, pertanian, dan ekspor.

Gambaran Umum Pasar Indonesia Sebelum Tarif

Pasar Indonesia sebelum diberlakukannya tarif ditandai oleh dinamika ekonomi yang kompleks, dengan pertumbuhan yang relatif stabil namun menghadapi tantangan dan peluang tertentu. Investasi dan perdagangan menunjukkan tren yang beragam, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Pasar modal, valuta asing, dan komoditas juga mengalami fluktuasi yang mencerminkan kondisi global dan domestik.

Kondisi Pasar Indonesia Sebelum Tarif

Sebelum diberlakukannya tarif, pasar Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi yang bervariasi. Beberapa sektor tumbuh dengan pesat, sementara sektor lainnya menghadapi tantangan. Investasi domestik dan asing menunjukkan fluktuasi, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti iklim politik, regulasi, dan kepercayaan investor.

Tren Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan Perdagangan

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebelum tarif dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk konsumsi domestik, investasi, dan ekspor. Tren investasi menunjukkan fluktuasi, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti iklim politik dan regulasi. Perdagangan internasional juga mengalami dinamika, dipengaruhi oleh permintaan global dan kondisi geopolitik.

  • Pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung stabil, namun dengan tingkat pertumbuhan yang bervariasi di berbagai sektor.
  • Investasi mengalami fluktuasi, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
  • Perdagangan internasional menunjukkan dinamika, dipengaruhi oleh permintaan global dan kondisi geopolitik.

Situasi Pasar Modal, Valuta Asing, dan Komoditas

Pasar modal Indonesia sebelum tarif ditandai oleh aktivitas yang cukup tinggi, namun dengan volatilitas yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Nilai tukar rupiah terhadap mata uang utama dunia juga mengalami fluktuasi. Sementara komoditas tertentu menunjukkan tren harga yang dinamis, dipengaruhi oleh permintaan global dan faktor-faktor lain.

  • Pasar modal Indonesia menunjukkan aktivitas yang dinamis, namun dengan volatilitas yang cukup tinggi.
  • Nilai tukar rupiah terhadap mata uang utama dunia mengalami fluktuasi.
  • Harga komoditas menunjukkan tren yang bervariasi, dipengaruhi oleh permintaan global dan faktor-faktor lain.

Ringkasan Situasi Pasar Indonesia Sebelum Tarif

Secara umum, pasar Indonesia sebelum tarif menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil, namun dengan dinamika yang beragam di berbagai sektor. Investasi dan perdagangan internasional mengalami fluktuasi, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Pasar modal, valuta asing, dan komoditas juga menunjukkan fluktuasi yang mencerminkan kondisi global dan domestik.

Indikator Ekonomi Kunci (Periode Tertentu Sebelum Tarif)

Indikator Periode Nilai/Tren
Pertumbuhan PDB 20XX-20YY Sekitar X% per tahun, dengan variasi di beberapa kuartal.
Inflasi 20XX-20YY Tingkat inflasi berada di kisaran Y%.
Ekspor 20XX-20YY Tren ekspor menunjukkan peningkatan/penurunan, dipengaruhi oleh permintaan global.
Impor 20XX-20YY Tren impor menunjukkan peningkatan/penurunan, dipengaruhi oleh permintaan domestik dan harga global.

Gambaran Umum Pasar Indonesia Sesudah Tarif

Setelah diberlakukannya tarif, pasar Indonesia mengalami sejumlah perubahan signifikan. Perubahan tersebut berdampak pada pertumbuhan ekonomi, investasi, dan perdagangan, serta sektor-sektor pasar modal, valuta asing, dan komoditas. Berikut ini gambaran umum mengenai kondisi pasar Indonesia pasca penerapan tarif.

Tren Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan Perdagangan

Penerapan tarif berpengaruh terhadap dinamika pertumbuhan ekonomi, investasi, dan perdagangan. Beberapa sektor mungkin mengalami kontraksi sementara yang lain menunjukkan resiliensi. Peningkatan impor produk tertentu mungkin berdampak pada peningkatan permintaan domestik untuk produk serupa, yang berpotensi mendorong inovasi dan pengembangan industri lokal.

  • Pertumbuhan ekonomi menunjukkan fluktuasi, dengan beberapa kuartal mengalami penurunan sementara kuartal lainnya menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik.
  • Investasi asing langsung (FDI) terkadang berfluktuasi, dipengaruhi oleh ketidakpastian global dan sentimen pasar.
  • Perdagangan internasional terpengaruh oleh tarif. Beberapa sektor ekspor mengalami penurunan, sementara sektor lainnya menunjukkan adaptasi dengan mencari pasar alternatif.

Situasi Pasar Modal, Perbandingan kinerja pasar Indonesia sebelum dan sesudah adanya tarif

Pasar modal Indonesia merespon penerapan tarif dengan volatilitas yang relatif tinggi. Ketidakpastian ekonomi global dan sentimen investor memengaruhi pergerakan indeks saham. Penting untuk dicatat bahwa respons pasar dapat berbeda-beda di berbagai sektor.

  • Indeks saham mengalami fluktuasi yang cukup signifikan.
  • Lively trading pada beberapa saham, terkadang didorong oleh sentimen pasar dan berita terkini.
  • Pergerakan harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kinerja ekonomi, sentimen pasar global, dan kebijakan pemerintah.

Situasi Valuta Asing

Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing cenderung fluktuatif. Perubahan nilai tukar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk suku bunga bank sentral, kondisi ekonomi global, dan ekspektasi pasar.

  • Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami fluktuasi yang relatif tinggi.
  • Kondisi pasar valuta asing dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti suku bunga acuan, kondisi perekonomian global, dan kebijakan pemerintah.

Situasi Komoditas

Pasar komoditas di Indonesia mungkin terpengaruh oleh tarif, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini dapat mempengaruhi harga komoditas dan mendorong perubahan strategi bisnis di sektor-sektor terkait.

  • Harga komoditas seperti minyak sawit dan batu bara mengalami fluktuasi.
  • Perubahan harga komoditas dipengaruhi oleh faktor-faktor global seperti permintaan, pasokan, dan kebijakan ekonomi internasional.

Ringkasan Situasi Umum

Pasar Indonesia pasca penerapan tarif menunjukkan dinamika yang kompleks. Beberapa sektor mengalami penurunan sementara sektor lainnya menunjukkan resiliensi. Volatilitas pasar menjadi hal yang umum terjadi, dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik. Ketidakpastian ekonomi global dan sentimen investor memengaruhi pergerakan pasar secara keseluruhan.

Indikator Ekonomi Kunci

Periode Pertumbuhan PDB (%) Inflasi (%) Ekspor (USD miliar)
Triwulan I 2023 5.1 5.2 15.6
Triwulan II 2023 5.3 5.1 16.1
Triwulan III 2023 5.2 5.3 16.5

Catatan: Data dalam tabel merupakan data ilustrasi. Angka aktual dapat bervariasi tergantung pada sumber data yang digunakan.

Perbandingan Kinerja Pasar Sebelum dan Sesudah Tarif

Implementasi tarif baru telah memicu perubahan signifikan dalam berbagai sektor pasar Indonesia. Perubahan ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi, investasi, perdagangan, dan kinerja pasar modal, valuta asing, serta komoditas. Artikel ini akan menganalisis tren tersebut secara komprehensif.

Tren Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebelum dan sesudah penerapan tarif menunjukkan pola yang berbeda. Periode sebelum tarif ditandai dengan pertumbuhan yang relatif stabil, meskipun dengan fluktuasi. Setelah penerapan tarif, pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan, seiring dengan dampak tarif terhadap perdagangan internasional dan investasi.

Tingkat Investasi dan Perdagangan

Tingkat investasi dan perdagangan Indonesia sebelum dan sesudah tarif menunjukkan perubahan yang signifikan. Sebelum tarif, investasi asing langsung (FDI) dan ekspor-impor mengalami peningkatan secara bertahap. Penerapan tarif mengakibatkan penurunan FDI dan ekspor, yang disebabkan oleh peningkatan biaya produksi dan hambatan perdagangan.

  • Investasi asing langsung (FDI) mengalami penurunan signifikan setelah penerapan tarif, dikarenakan ketidakpastian dan peningkatan biaya produksi.
  • Ekspor mengalami kontraksi, terutama komoditas yang terdampak tarif impor dari negara mitra dagang.
  • Impor barang tertentu juga mengalami penurunan seiring dengan peningkatan tarif.

Kinerja Pasar Modal, Valuta Asing, dan Komoditas

Penerapan tarif berdampak pada berbagai pasar keuangan. Pasar modal menunjukkan penurunan indeks saham, sementara pasar valuta asing mengalami volatilitas yang tinggi. Kinerja komoditas juga dipengaruhi oleh perubahan permintaan dan pasokan yang diakibatkan oleh tarif.

  • Indeks saham mengalami penurunan yang cukup signifikan setelah tarif diterapkan, mengindikasikan sentimen negatif dari investor.
  • Nilai tukar rupiah terhadap mata uang utama dunia mengalami fluktuasi, dipengaruhi oleh faktor global dan kebijakan pemerintah.
  • Harga komoditas tertentu, seperti komoditas yang diekspor ke negara dengan tarif tinggi, mengalami penurunan.

Kondisi Pasar Indonesia

Secara keseluruhan, kondisi pasar Indonesia sebelum dan sesudah tarif mengalami pergeseran. Sebelum tarif, pasar menunjukkan tren pertumbuhan yang relatif stabil. Setelah penerapan tarif, pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan, dan terdapat dampak negatif pada investasi, perdagangan, pasar modal, valuta asing, dan komoditas. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan tarif memerlukan evaluasi dan pertimbangan yang cermat untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat.

Tabel Perbandingan

Indikator Periode Sebelum Tarif Periode Sesudah Tarif
Pertumbuhan PDB Contoh: 5,5% Contoh: 4,8%
Inflasi Contoh: 2,8% Contoh: 3,2%
Ekspor Contoh: USD 100 Miliar Contoh: USD 95 Miliar

Catatan: Data dalam tabel merupakan contoh dan perlu direferensikan pada data resmi untuk validitasnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Kinerja

Perbedaan kinerja pasar Indonesia sebelum dan sesudah penerapan tarif dipengaruhi oleh beragam faktor, baik ekonomi global, politik, maupun sosial. Analisis mendalam terhadap faktor-faktor ini penting untuk memahami dampak kebijakan tarif terhadap sektor-sektor tertentu dalam perekonomian Indonesia. Pemahaman ini juga akan membantu dalam mengidentifikasi hubungan antara kebijakan tarif dan perubahan dalam indikator pasar.

Faktor Ekonomi Global

Kondisi ekonomi global, seperti fluktuasi nilai tukar, perubahan suku bunga, dan tren perdagangan internasional, berdampak signifikan terhadap kinerja pasar Indonesia. Krisis ekonomi global atau ketidakstabilan pasar keuangan internasional dapat berdampak pada investasi asing dan ekspor Indonesia. Perubahan harga komoditas global juga memengaruhi sektor-sektor tertentu dalam ekonomi Indonesia. Sebagai contoh, penurunan harga komoditas mentah dapat menekan pendapatan sektor pertambangan dan pertanian.

Faktor Politik

Kebijakan politik dan hubungan internasional juga berperan dalam membentuk kinerja pasar Indonesia. Stabilitas politik dalam negeri dan hubungan yang baik dengan negara mitra dagang akan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Perubahan kebijakan pemerintah, baik di Indonesia maupun di negara mitra dagang, dapat memengaruhi aliran investasi, ekspor, dan impor. Contohnya, perubahan regulasi perdagangan bilateral dapat berdampak pada harga dan ketersediaan barang impor.

Faktor Sosial

Faktor sosial, seperti perubahan preferensi konsumen, tren konsumsi, dan demografi, juga berpengaruh pada dinamika pasar. Perubahan gaya hidup dan tren konsumsi dapat memengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa tertentu. Perkembangan demografi, seperti peningkatan populasi dan perubahan struktur usia, dapat memengaruhi pasar tenaga kerja dan permintaan produk tertentu.

Dampak Tarif terhadap Sektor Tertentu

Tarif bea masuk memengaruhi harga barang impor dan daya saing produk dalam negeri. Tarif tinggi pada barang impor dapat melindungi industri dalam negeri, tetapi juga dapat meningkatkan harga barang konsumsi bagi konsumen. Sektor manufaktur yang bergantung pada impor bahan baku akan terdampak secara signifikan oleh kebijakan tarif. Berikut contoh dampaknya pada sektor-sektor tertentu:

  • Pertanian: Tarif pada produk pertanian impor dapat melindungi petani lokal dari persaingan produk luar negeri, tetapi dapat juga meningkatkan harga produk bagi konsumen.
  • Manufaktur: Tarif pada bahan baku impor dapat meningkatkan biaya produksi dan mengurangi daya saing produk manufaktur di pasar global.
  • Ekspor: Tarif yang dikenakan oleh negara tujuan ekspor dapat mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar internasional.
  • Konsumen: Tarif dapat meningkatkan harga barang impor dan berdampak pada daya beli konsumen.

Hubungan antara Kebijakan Tarif dan Perubahan Indikator Pasar

Kebijakan tarif dapat memengaruhi berbagai indikator pasar, seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan neraca perdagangan. Peningkatan tarif impor dapat meningkatkan inflasi jika barang impor merupakan komponen penting dari barang konsumsi. Tarif yang menguntungkan ekspor dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Perubahan pada neraca perdagangan dapat dipengaruhi oleh kebijakan tarif yang berdampak pada ekspor dan impor.

Pengaruh Tarif pada Berbagai Sektor

Sektor Dampak Tarif
Pertanian Tarif impor dapat melindungi petani lokal, namun juga dapat meningkatkan harga produk bagi konsumen.
Manufaktur Tarif pada bahan baku impor dapat meningkatkan biaya produksi dan mengurangi daya saing.
Ekspor Tarif di negara tujuan ekspor dapat mengurangi daya saing produk Indonesia.
Konsumen Tarif dapat meningkatkan harga barang impor dan berdampak pada daya beli.

Dampak Tarif Terhadap Sektor Tertentu: Perbandingan Kinerja Pasar Indonesia Sebelum Dan Sesudah Adanya Tarif

Tarif impor yang diterapkan memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai sektor ekonomi di Indonesia. Dampaknya dapat bervariasi, mulai dari peningkatan harga produk hingga perubahan pola produksi dan ekspor. Memahami dampak ini penting untuk merumuskan kebijakan ekonomi yang tepat.

Dampak pada Sektor Manufaktur

Penerapan tarif dapat memengaruhi harga bahan baku impor untuk industri manufaktur. Jika tarif tinggi, harga bahan baku akan meningkat, yang pada akhirnya dapat menaikkan harga produk jadi. Hal ini dapat menurunkan daya saing produk manufaktur Indonesia di pasar internasional, berpotensi mengurangi ekspor dan berdampak pada tingkat produksi. Sebaliknya, tarif yang rendah dapat menjaga daya saing dan mendorong peningkatan produksi.

Dampak pada Sektor Pertanian

Sektor pertanian juga rentan terhadap perubahan tarif. Tarif impor yang tinggi pada produk pertanian tertentu dapat melindungi produsen dalam negeri, namun juga berpotensi meningkatkan harga produk impor bagi konsumen. Tarif yang rendah dapat membuka pasar bagi produk impor, yang dapat memengaruhi daya saing produk lokal. Pengaruh tarif pada harga dan volume perdagangan produk pertanian sangat bergantung pada tingkat tarif dan jenis produk pertanian yang dikenakan tarif.

Dampak pada Sektor Ekspor

Tarif impor yang dikenakan oleh negara tujuan ekspor Indonesia dapat memengaruhi daya saing produk ekspor. Tarif yang tinggi dapat mengurangi daya saing produk Indonesia, menurunkan volume ekspor, dan berdampak pada pendapatan devisa negara. Sebaliknya, tarif yang rendah dapat meningkatkan daya saing produk ekspor dan mendorong peningkatan volume ekspor.

Perbandingan Dampak Tarif terhadap Berbagai Sektor Ekonomi

Dampak tarif bervariasi antar sektor ekonomi. Sektor yang bergantung pada bahan baku impor akan lebih terdampak dibandingkan sektor yang menggunakan bahan baku lokal. Sektor ekspor yang berorientasi pada pasar internasional juga akan merasakan dampak yang signifikan. Perbandingan dampak tarif harus mempertimbangkan keterkaitan antar sektor ekonomi, seperti ketergantungan pada bahan baku impor untuk industri manufaktur. Analisa lebih lanjut perlu memperhatikan aspek harga, volume perdagangan, dan dampak terhadap lapangan kerja.

Tabel Dampak Tarif pada Sektor Tertentu

Sektor Impor Ekspor Produksi
Manufaktur Harga bahan baku meningkat, daya saing menurun Daya saing berkurang, volume ekspor berpotensi turun Potensi penurunan produksi jika harga bahan baku meningkat
Pertanian Harga produk impor meningkat, daya saing lokal dipengaruhi Daya saing ekspor dipengaruhi oleh tarif di negara tujuan Produksi lokal dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku dan persaingan dengan impor
Ekspor Daya saing produk ekspor berkurang Volume ekspor berkurang jika tarif di negara tujuan tinggi Potensi penurunan ekspor berdampak pada lapangan kerja dan pendapatan negara

Implikasi dan Saran untuk Kebijakan Kedepan

Tarif impor yang diterapkan dapat berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi implikasi kebijakan ini dan disusun saran-saran untuk kebijakan perdagangan internasional di masa depan. Strategi untuk meminimalisir dampak negatif dan rekomendasi untuk perbaikan kebijakan perdagangan internasional juga perlu dipertimbangkan.

Implikasi Kebijakan Tarif terhadap Perekonomian

Penerapan tarif impor dapat berdampak pada inflasi, daya saing produk dalam negeri, dan kesejahteraan masyarakat. Tarif yang tinggi dapat meningkatkan harga barang impor, berpotensi meningkatkan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Hal ini dapat berdampak negatif pada daya beli masyarakat, khususnya bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, tarif yang tinggi juga dapat mengurangi pilihan produk dan layanan yang tersedia di pasar.

Secara keseluruhan, kebijakan tarif perlu dipertimbangkan secara hati-hati untuk meminimalisir dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia.

Saran untuk Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasional di masa depan perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti stabilitas ekonomi global, kondisi pasar internasional, dan kebutuhan dalam negeri. Berikut beberapa saran:

  • Penting untuk melakukan kajian menyeluruh terhadap dampak tarif terhadap berbagai sektor ekonomi sebelum diterapkan. Evaluasi dampak terhadap daya saing produk dalam negeri dan harga produk impor harus menjadi pertimbangan utama.
  • Pengembangan industri dalam negeri yang kompetitif harus menjadi prioritas utama. Dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan, pendanaan, dan akses pasar yang lebih baik dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.
  • Penguatan kerjasama perdagangan internasional dengan negara-negara mitra perlu dimaksimalkan. Kerjasama ini dapat membuka akses pasar baru dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
  • Perlu dipertimbangkan strategi diversifikasi produk ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada produk tertentu. Hal ini dapat meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia terhadap perubahan kondisi pasar global.

Strategi Minimalisir Dampak Negatif Tarif

Untuk meminimalisir dampak negatif tarif impor, pemerintah dapat mempertimbangkan beberapa strategi, antara lain:

  • Penerapan tarif yang fleksibel dan terukur, disesuaikan dengan kondisi pasar global dan perkembangan ekonomi domestik.
  • Penggunaan tarif sebagai alat untuk melindungi industri dalam negeri yang baru berkembang, tetapi tetap dibarengi dengan kebijakan pendukung untuk meningkatkan daya saingnya.
  • Penguatan negosiasi perdagangan internasional untuk memperoleh perlakuan khusus atau pengecualian tarif untuk produk-produk tertentu.
  • Peningkatan transparansi dan keterbukaan dalam kebijakan perdagangan internasional dapat meminimalisir potensi kesalahpahaman dan meningkatkan kepercayaan investor.

Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Perdagangan Internasional

Untuk perbaikan kebijakan perdagangan internasional, disarankan:

Aspek Rekomendasi
Kajian Dampak Melakukan studi dampak tarif terhadap berbagai sektor ekonomi sebelum diterapkan
Ketahanan Ekonomi Meningkatkan diversifikasi produk ekspor
Kerjasama Internasional Penguatan negosiasi perdagangan internasional
Transparansi Meningkatkan transparansi dalam kebijakan perdagangan internasional

Rangkum Implikasi dan Saran Kebijakan

Implikasi kebijakan tarif impor perlu dikaji secara menyeluruh dan komprehensif. Saran-saran yang diberikan di atas dapat menjadi acuan dalam menyusun kebijakan perdagangan internasional di masa depan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia. Penting untuk diingat bahwa setiap kebijakan perlu dipertimbangkan secara cermat untuk meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan manfaatnya bagi semua pihak.

Kesimpulan

Dari analisis perbandingan kinerja pasar Indonesia sebelum dan sesudah tarif, terlihat jelas dampaknya terhadap berbagai sektor ekonomi. Faktor-faktor ekonomi global, politik, dan sosial berpengaruh signifikan terhadap perubahan tersebut. Penting untuk dipertimbangkan implikasi kebijakan tarif terhadap perekonomian Indonesia, dan mencari strategi untuk meminimalisir dampak negatif serta mencari solusi untuk kebijakan perdagangan internasional di masa depan.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *